Details Books Toward Rara Mendut: Sebuah Trilogi (Trilogi Roro Mendut #1-3)
Original Title: | Rara Mendut: Sebuah Trilogi |
ISBN: | 9792236171 (ISBN13: 9789792236170) |
Edition Language: | Indonesian URL http://www.gramedia.com/buku_detail.asp?id=ICRO1918&kat=4 |
Series: | Trilogi Roro Mendut #1-3 |
Characters: | Lusi Lindri, Rara Mendut |
Y.B. Mangunwijaya
Hardcover | Pages: 806 pages Rating: 4.19 | 730 Users | 44 Reviews

Define Regarding Books Rara Mendut: Sebuah Trilogi (Trilogi Roro Mendut #1-3)
Title | : | Rara Mendut: Sebuah Trilogi (Trilogi Roro Mendut #1-3) |
Author | : | Y.B. Mangunwijaya |
Book Format | : | Hardcover |
Book Edition | : | Anniversary Edition |
Pages | : | Pages: 806 pages |
Published | : | April 1st 2008 by PT Gramedia Pustaka Utama (first published 2008) |
Categories | : | Novels. Asian Literature. Indonesian Literature. Fiction |
Interpretation Concering Books Rara Mendut: Sebuah Trilogi (Trilogi Roro Mendut #1-3)
Rara Mendut, budak rampasan yang menolak diperistri oleh Tumenggung Wiraguna demi cintanya kepada Pranacitra. Dibesarkan di kampung nelayan pantai utara Jawa, ia tumbuh menjadi gadis yang trengginas dan tak pernah ragu menyuarakan isi pikirannya. Sosoknya dianggap nyebal tatanan di lingkungan istana di mana perempuan diharuskan bersikap serba halus dan serba patuh. Tetapi ia tak gentar. Baginya, lebih baik menyambut ajal di ujung keris Sang Tumenggung daripada dipaksa melayani nafsu panglima tua itu. Genduk Duku, sahabat Rara Mendut yang membantunya menerobos benteng Keraton Mataram dan melarikan diri dari kejaran Tumenggung Wiraguna. Setelah kematian Rara Mendut dan Pranacitra, Genduk Duku menjadi saksi perseteruan diam-diam antara Wiraguna dan Pangeran Aria Mataram, putra mahkota yang kelak bergelar Sunan Amangkurat I dan sesungguhnya juga jatuh hati kepada Rara Mendut - perempuan rampasan yang oleh ayahnya dihadiahkan kepada panglimanya yang berjasa. Lusi Lindri, anak Genduk Duku dipilih menjadi anggota pasukan pengawal Sunan Amangkurat I oleh Ibu Suri. Lusi Lindri menjalani kehidupan penuh warna di balik dinding-dinding istana yang menyimpan ribuan rahasia dan intrik-intrik jahat. Sebagai istri perwira mata-mata Mataram, ia tahu banyak... Bahkan terlalu banyak... Semakin lama nuraninya semakin terusik melihat kezaliman junjungannya. Tiada pilihan lain! Bulat sudah tekadnya, baginya lebih baik mati sebagai pemberontak penentang kezaliman daripada hidup nyaman bergelimang kemewahan.Rating Regarding Books Rara Mendut: Sebuah Trilogi (Trilogi Roro Mendut #1-3)
Ratings: 4.19 From 730 Users | 44 ReviewsAssess Regarding Books Rara Mendut: Sebuah Trilogi (Trilogi Roro Mendut #1-3)
Lebih ke topik emansipasi wanita daripada romannya. Peran Pranacitra di sini dikit bgt kok. Intinya memang tiga perempuan ini melawan dunia yang saat itu didominasi laki-laki, Wiraguna dan yang paling menyebalkan Amangkurat I. Banyak intrik politik: sudah pasti. Banyak pembunuhan: jelas (khas fiksi sejarah banget kalau banyak orang tewas di mana-mana). Miris banget bacanya, orang jaman dulu gampang banget cabut nyawa orang. Misalnya ini, ketika Amangkurat I lagi sensi sama ulama diaPertama nemu di rentalan buku. Langsung jatuh cinta.
Akhirnya ... setelah terpendam 3 tahun di lemari bukuku, terbacalah sudah Novel ini ...Tertarik membaca buku ini karena genre "Sejarah"nya, yang berlatarbelakang akhir kekuasaan Sultan Agung hingga akhir kekuasaan Amangkurat I ..Menarik dicermati adalah keteguhan dan kebesaran hati tokoh2 di dalam novel ini, keteguhan Mendut, Genduk Duku dan Lusi Lindri dalam menghadapi penguasa2 jaman itu, inilah cermin orang2 kecil yang tak bisa berbuat banyak terhadap tingkah polah penguasa di jaman sekarang,

Perempuan ibarat Keris.Inilah analogi yang paling tersirat dalam kisah ini. Keris bagi orang Jawa adalah simbol kehormatan dan kesaktian. Dirawat khusus, dibelai khusus, denganpenuh penghormatan, dan sekaligus diperalat. Begitu pulalah kondisi perempuan yang dianggap cantik di masa menjelang redupnya kekuasaan Mataram. Perempuan adalah simbol kehormatan. Karenanya, ketika perempuan milik seorang penguasa diganggu, maka sama saja dengan menghancurkan kehormatan si penguasa. Seperti keris, yang
Judul: Rara MendutPenulis: Y.B MangunwijayaPenerbit: PT GramediaJumlah halaman: 338 hlmTahun terbit: Cetakan kelima, Oktober 2019"Rambut-rambut wanita panjang, kanjeng Tumenggung. Daya rabanya pun panjang dan lembut. Wanita di dalamku merasa; Paduka nencintai gengsi kaum pria. Paduka mencintai kewibaan panglima yang jaya. Bukan si Mendut yang si Mendut. Mendut bagi paduka hanyalah lambang peneguhan kejayaan senjata dan kewibawaan Mataram"Kata mendut penuh hormat kepada Tumenggung Wiragunan yang
gimana mindahin Mendut saya ke sini? secara saya salah naro review dari awal. He he he ra popo wis kadung.Sampul edisi trilogi ini keren. Gambar wanita duduk mengulum rokok lintingan dilatari dengan prajurit berkuda. Ilustrasi pasukan berkuda itu merupakan gambaran prajurit berkuda Mataram yang dikagumi oleh Kapiten Jambi ketika mengunjungi istana Amangkurat I.
It's such a thrilling, amazing book. I just can't stop reading it from the moment I open the first page. Romo Mangun adalah pencerita yang sangat pandai. Beliau mampu mendeskripsikan peristiwa hingga ke titik yang paling detail, perasaan-perasaan manusia yang terlibat dalam ceritanya, bahkan setting tempat yang melatarbelakanginya. Semua membuat kita merasa masuk dalam lorong waktu sejarah klasik Jawa dan ikut menyaksikan peristiwa- peristiwa sejarah langsung dari tempat terjadinya. It is such
0 Comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.